Pembuatan Pupuk Organik dengan Mesin Pencacah dalam Meningkatkan Ketrampilan Pelatihan Siswa dan Guru SDN Tunjungsekar I Kota Malang
Abstract
SDN Tunjungsekar I Kota Malang sebagai sekolah Adiwiyata mempunyai suasana sejuk karena banyak tumbuhan. Konsekuensi dari sekolah yang rimbun, banyak tanaman akan memunculkan sampah daun, sampah bungkus jajan menjadi banyak. Setiap hari petugas kebersihan menyapu sampah daun terus di buang padahal untuk menyuburkan tanaman perlu pupuk, selama ini pupuk dilakukan SD dengan cara membeli. Oleh karena itu untuk memberikan pelajaran tentang lingkungan hidup bagi siswa SD di buatlah pelatihan untuk membuat pupuk organik dengan pemanfaatan mesin semi otomatis pencacah sampah. Target capaian yang dapat diperoleh dari pengabdian ini: (1) Peningkatan kemampuan guru dan siswa dalam memelihara lingkungan sekolah (2) Siswa bersama guru dapat membuat pupuk organik sendiri dengan menggunakan mesin pencacah sampah. Tahap pelaksanaan pengabdian meliputi: (a) Analisis situasi dan observasi pendahuluan. (b) Mendesain mesin pencacah sampah. (c) Membuat mesin pencacah sampah, penggunaan mesin pencacah sampah. (d) Pembimbingan dan pendampingan, terkait penentuan ketercapaian indikator kegiatan, dan permasalahan yang timbul. Hasil pelatihan diperoleh bahwa guru dan siswa berhasil membuat pupuk organik dari kumpulan sampah organik dan sudah di packing. Nilai ekonomis penjualan pupuk didapatkan berasal dari wali murid yang digunakan sebagai pupuk tanaman di rumahnya dengan harga Rp. 5.000 setiap 5 kg pupuk.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.