analisa pengaruh harga BBM, Freight Organda serta Laju Inflasi terhadap Volume impor besi baja tahun 1994-2005 yang melalui pelabuhan tanjung perak surabaya
Abstract
Krisis moneter yang melanda hampir semua negara di Asia tidak
terkecuali Indonesia yang diawali bulan Juni 1997, di Indonesia di ter sarai dengan meningkatga kurs Dolan- A merika terhadap Rjiah secara drastis serta dibarengi amburadalnya dunia perbankan Indonesia sehinsga perbankan Indonesia yang seharusga menjadi jantung perekonomian Indonesia mevadi impoten serta tidak bisa menjalankan flow!. dan tugas sebagai suatu Lembaga Keuangan Bank, antara lain yang berkaitan densan kepentinsan expor impor adatah, bahnia _Letter of Credit yang diterbitkan oleh bank-bank devisa Indonesia tidak dipercaya lagi oleh bank- bank devisa di luar negeriJails se1ama ini meni.adi partner dan refirensi bank-bank
devisa Indonesia, sehingga akibatiya para importir Indonesia yang berorientasi pada runtutannya adalab Letter of Credit tidak bisa merealisasi impor-bnpornya, dan barans-baratisex-impor meiyadi langka dan mahah termasuk impor Besi BT. a ,yans dibutuhkan (guna mendukung pembansunan jisik Indonesia, hal ini nampak pada label 1 impor Besi Baja tahun 1996 rnasih sebesar 1.073.680 Ion kemmlian tahun 1997 merosot mayadi 612.734 ton kemudian %Alin 1998 merosot lags menjadi 347.657 ton dan saw:juin:1w pada tahun berikutnya sebesar 755.014 ton dan terakhir tabus 2005 sebesar 610.249 ton. Berbasai filktor internal dan external ikut mempensanthi besaran impor Besi Baja khususnya yang melalui Pelabuhan TaqjungPerak Surabaya adalab Laju 41-Zasi dengan nilai koefisien regresi sebesar —5349,166 Kenaikan Harga BB M1dengan nilai koelisien regresi sebesar 446,292 serta Freight Oganda Tarjung Perak Surabaya dengan nilal koefisien regresi sebesar —23,7 59.